Kerinci - Persatuan AliansinJurnalis Tanah Cogok (Panco)mengecam dan mengutuk Keras Oknum yang menghambat Penimbunan jalan koto petai Pasca Viralnya aksi warga yang menanam pohon pisang di tengah jalan rusak di desa Koto Petai, kecamatan Tanah Cogok, pada Kamis pagi (18/07/2024), yang langsung mendapat respon dari Pemerintah Kabupaten Kerinci.
Saat dilakukan membawa bantuan penimbunan oleh Dinas PUPR Kerinci pada Kamis malam (18/7/2024), namun ada dugaan larangan oleh sejumlah oknum yang mengklaim dari Organisasi Dumptruk.
Ijal panggilan sehari - hari, dugaan oknum Ordum tersebut meminta sejumlah uang kepada pihak instansi terkait 500 ribu per mobil, alasannya, lokasi penimbunan adalah kawasan ordum setempat. dirinya juga menyampaikan kepada media ini itu hanya salah mes komunikasi saja dan penimbunan tetap dilanjutkan
“sementara salah satu anggota Ordum wilayah tanah cogok ketika di konfirmasi di TKP ,menyampaikan itu hanya salah mess komunikasi saja, dan dana tarikan yang kita ambil, dan di kirim ke rekening bendahara drum truk," kata Ijal.
Menurut sumber, pihak Dinas terkait tak ingin persoalan tersebut panjang dan pihak sopir-sopir tidak terancam, Dinas terkait melakukan negosiasi dan membayar 2 juta kepada oknum bendahara ordum melalui transfer. Lalu truk dipersilakan membongkar material tersebut.
“Pemda sudah mau menimbun jalan, malah diminta uang ke sopir truk. Inikan sudah tidak bagus,” kata salah seorang Dinas PUPR Kerinci.
“Aksi-aksi premanisme seperti ini yang harus kita basmi di Kerinci, apalagi pemerintah sudah mau membangun perbaiki jalan rusak, malah ada yang menghalangi,” kata Kapolres Kerinci AKBP M Mujib SH SIK ketika dihubungi via whatsapp tadi malam.
M Mujib juga memerintahkan kepada anggotanya melakukan penyelidikan terkait dugaan premanisme disertai pemalakan tersebut.
“Nanti kita kumpul bukti-bukti untuk dilakukan penyelidikan,” tegas M Mujib. (Hps)
Facebook comments