Skip to main content

Tepis Hoax, Disperindag Terbitkan Himbauan Penutupan Pasar Tanjung Bajure

Tepis Hoax, Disperindag Terbitkan Himbauan Penutupan Pasar Tanjung Bajure
Tepis Hoax, Disperindag Terbitkan Himbauan Penutupan Pasar Tanjung Bajure

Sungai Penuh - Kabar yang menyeruak di media sosial tentang  penutupan pasar Tanjung Bajure dan toko - toko sekitar selama satu Minggu mulai Senin 30 April 2020 karena akan disterilkan, sontak membuat panik warga, terutama para pedagang dan para konsumen khususnya kalangan ibu rumah tangga, Jumat (27/3).
 
Berikut bunyi informasi HOAX yang menyebar di media sosial  tersebut :

"Informasi sementara, bagi yg mau berbelanja kepasar sungai penuh, diharapkan belanja hari ini sampai hari minggu tgl 29, kabarnya mulai  hari Senin tgl 30 April Pasar Bajure dan toko2 sekitarnya di tutup selama 1 minggu berikutnya krn akan di sterilkan"

Informasi tersebut menimbulkan warga ada yang melakukan aksi borong barang kebutuhan pokok karena takut kehabisan stok.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Sungai Penuh melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perindag) bergerak cepat dengan menerbitkan  himbauan yang ditandatangani Kepala Dinas (Kadis) Perindag, Harianto.

Himbauan tertanggal 27 Maret 2020 itu berisi 4 poin, menegaskan bahwa : 

1. Selama masa tanggap darurat mengatasi Virus CoVid 19 (Corona) untuk tetap melaksanakan aktivitas perdagangan (berjualan) seperti bagaimana biasanya sebelum adanya petunjuk lebih lanjut.

2. Para pedagang dan masyarakat selalu menjaga kebersihan, menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker.

3. Para pedagang dan masyarakat agar tetap tenang, tidak panik dan selalu waspada dalam menyikapi informasi dan situasi terkait penyebaran virus Covid 19 (Corona).

4. Terkait dengan informasi perdagangan agar berkoordinasi dengan bidang pengelolaan pasar dinas perdagangan dan perindustrian Kota Sungai Penuh.

“Masyarakat di minta untuk tidak begitu saja percaya pada setiap informasi yang beredar di media sosial. Warga dianjurkan untuk mengecek kebenaran informasi ke dinas instansi terkait,” jelas Harianto. (Hms/khps)
 

Facebook comments