Kerinci - Simbol kekayaan padi di Desa Lulo Gedang Pasar Kerman diduga dijadikan cagar budaya, yakni bilik padi wawah tak jadi dan tak dikerjakan ada di Lolo gedang sekitar 44 hektar dan telah lama terbengkalai.
Merubah menset dalam dua tahun bisa dua kali panen belum menjadi bahan pemikiran, tetap satu kali dalam satu tahun.
Berbeda, Lulo hilir dan Muaro lulo telah berkembang dalam satu tahun dua kali panen bahkan merambah pada bisnis padi dijual usai panen.
Menuju lulo gedang yang merujuk pada simbol bilik sebagai bagian dari penghasil padi dalam satu tahun dua kali panen sudah waktunya jadi bahan pemikirannya, agar bisa menjadi swasembada, seperti yang diungkap senior wartawan Loelo loele Lulo TV Jon Hendri kepada viralpublik.com. (hps)
Facebook comments