Kerinci - Hujan deras mengguyur
Desa Masgo, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci. Jalanan yang biasanya sudah rusak parah, kini berubah menjadi kubangan lumpur yang licin. Namun, di tengah kondisi yang ekstrem ini, semangat seorang guru untuk mengajar tidak pernah padam. Setiap hari, ia rela menempuh perjalanan satu jam penuh tantangan hanya untuk menuntaskan tugas mulianya.
Daresni Junita dan Shanti yang merupakan guru SD 209/III Masgo jaya adalah sosok yang menginspirasi. Setiap pagi, ia harus berjibaku dari desa Lempur ke masgo jaya dengan jalanan yang rusak, berlubang, dan licin. Tak jarang, ia harus berjalan kaki atau menaiki sepeda motor dengan hati-hati untuk menghindari terperosok ke dalam lumpur. Perjalanan yang seharusnya hanya memakan waktu 30 menit, kini menjadi perjuangan panjang selama satu jam.
"Saya sadar, kondisi jalan yang seperti ini sangat menghambat. Namun, saya tidak ingin anak-anak kehilangan kesempatan untuk belajar. Mereka adalah harapan masa depan desa ini," ujar nya dengan senyum tulus.
Sejak Tahun 2007 hingga sekarang selalu beulang dari lempur ke masgo jaya.
" Saya beulang dari lempur ke masgo dari tahun 2007 hingga sekarang, jalan ini belum juga di perbaiki, padahal jalan ini satu-satunya akses menuju Sekolah,Ungkap nya.
Kondisi jalan yang buruk tidak hanya menyulitkan guru, tetapi juga berdampak pada kehadiran siswa. Banyak siswa yang memilih untuk tidak bersekolah karena takut terjatuh atau khawatir akan keselamatan diri. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan, mengingat pentingnya pendidikan bagi perkembangan anak.
"Tantangan demi tantangan yang kami lewati, selain tantangan jalan yang rusak, berlubang dan Licin akibat derasnya hujan, satu lagi tantangan untuk menuju sekolah dasar 209/III masgo jaya adalah sering menemukan Jejak Kaki Harimau untuk menuju SD 209/III masgo jaya," tambahnya.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi jalan di Desa Masgo. Jalan yang layak adalah hak setiap warga negara, dan perbaikan infrastruktur jalan akan sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat, terutama bagi para pelajar.
Kisah perjuangan Guru SD 209/III masgo jaya Daresni Junita dan Shanti menjadi cerminan betapa besarnya dedikasi seorang pendidik.
Ia adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang rela berkorban demi masa depan anak bangsa. Semoga kisahnya dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap pendidikan, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal. Kadis PUPR Kab Kerinci melalui kabid SDA Hadri brlym bisa di hubungi sampai berita di rurunkan.(hps)
Facebook comments