Kerinci - Wakil Bupati Kerinci H.Murison, menghadiri acara Kenduri sko yang digelar di desa Ujung Pasir Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci, Minggu (31/8/2025).
Acara adat yang digelar oleh desa UJUNG PASIR ini disambut meriah oleh masyarakat.Hadir Langsung Wakil Bupati Kerinci hadir pula anggota DPRD Kabupaten Kerinci, , Irwandi serta para tokoh adat, alim ulama, pemuda, dan masyarakat setempat.
Namun, yang paling menarik perhatian dalam kegiatan ini adalah saat wakil Bupati H.Murison bersama anggota DPRD IRWANDI mencoba membuktikan salah satu kesaktian benda pusaka peninggalan leluhur. Aksi ini sontak menyita perhatian warga yang hadir, menambah kekhusyukan sekaligus kekaguman terhadap warisan budaya yang masih terjaga.
Wakil Bupati H.Murison menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan Kenduri Sko yang dinilai mampu menjaga kekayaan budaya dan Identitas masyarakat Kerinci.
Kenduri Sko ini bukan sekadar seremoni adat, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kita memiliki warisan budaya yang luhur dan harus dijaga bersama. Saya sangat bangga dan terharu bisa hadir langsung dalam momen ini,” ujar wakil Bupati H.Murison.
“Generasi muda harus diberi ruang untuk mengenal, mencintai, dan meneruskan adat istiadat kita. Budaya ini adalah kekuatan dan jati diri Kerinci,” tambahnya.
“Tradisi Seperti Kenduri Sko ini harus terus dirawat dan dilestarikan. Ini adalah kekayaan budaya yang tidak ternilai. Pemerintah dan DPRD siap mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang memperkuat jati diri masyarakat Kerinci,” ujar Irwandi.
Ia juga mengapresiasi semangat masyarakat tiga desa dalam menjaga kekompakan dan nilai gotong royong melalui pelaksanaan kenduri adat yang sarat makna tersebut.
Kenduri Sko merupakan bagian dari tradisi adat Kerinci yang sarat makna, sebagai bentuk rasa syukur sekaligus pelestarian nilai-nilai kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.
Sementara itu,kepala Desa Ujung Pasir Musahidin menyampaikan Kenduri Sko adalah acara adat besar dan penting bagi masyarakat suku Kerinci di Provinsi Jambi yang berfungsi sebagai bentuk rasa syukur, penghormatan terhadap leluhur, dan pembersihan benda-benda pusaka leluhur seperti keris dan tombak. Acara ini juga bisa menjadi ajang pengukuhan gelar adat bagi anggota masyarakat baru dan memperkuat identitas budaya serta ikatan kekeluargaan. (hps)
Facebook comments