Sungai penuh - Dugaan Pungutan liar (pungli) tidak henti - hentinya, kali ini terhadap siswa masih saja terus berlangsung, dengan dalih uang komite. Padahal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang digelontorkan pemerintah pusat dan juga biaya penunjang operasional penyelenggaraan pendidikan (BPOPP) dari pemerintah daerah sudah cukup besar.
Namun, bukti beredarnya Pesan WhatsApp berantai pengumuman pemungutan Iuran Wajib di Sekolah SMA Negeri diKota Sungai Penuh.
Informasinya, pesan singkat disampaikan Kepala Sekolah tersebut itu diantaranya jadwal pengambilan nomor ujian Mid semester ganjil secara tatap muka offline dan memakai masker.
Sebelum pelaksanaan kegiatan Ujian Mid Semester Ganjil ini Berjalan, Kepala Sekolah SMAN di Kota Sungai Penuh, menekankan kepada Siswa-siswi untuk Melunasi Uang LKS,uang Sosial/Kas dan uang denda dekorasi bagi siswa yang di denda. Hal tersebut merupakan syarat untuk pengambilan nomor ujian dan untuk uang komite dan Pramuka.
Dalam masalah iuran Wajib Sekolah ini, orang tua/wali Murid yang tidak disebutkan namanya merasa terbebani. Apalagi saat ini sedang di landa musim kemarau yang mengakibat gagal panen dan harga pangan di pasar melambung tinggi.
“Betapa tidak, jumlah siswa SMA dalam kota sungai penuh , jumlahnya,R ibuan, PUNGLI... Milyaran per tahun. Teringat surat ederan gubernur dilarang ada pungutan liar,” singkatnya.
"Kami Sebagai Orang Tua Siswa-siswi SMAN yang ada di Kota Sungai Penuh sangatlah merasa keberatan,dengan iurannya terlalu tinggi dan selagi tidak tepat waktu, kito sama tau..ahi paneh penanam dak iluk,sawah air kering gagal panen,” pungkasnya. (Hps)
Facebook comments