Sungai Penuh - Kegiatan Wisuda Sarjana Program Studi Ilmu Administrasi Negara Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Nusantara Sakti (STIA-NUSA) Sungai Penuh Tak Sengaja Membuat Luka Hati Jurnalis yang meliput Kegiatan Wisuda tersebut.
Pasal nya setelah lama awak media mengikuti kegiatan yang di laksanakan di DEJ Conventition HALL tersebut dan saat hendak melakukan wawancara Kepada Pimpinan STIA-NUSA Sungai Penuh namun hal tak mengenakan di dapat tiga orang jurnalis yang meliput kegiatan tersebut.
Perlakuan tak mengenakan tersebut ketika Ke-tiga orang jurnalis media online radar, DerapHukum dan KabarNegeri Hendak menemui Ketua STIA-NUSA Sungai Penuh (Dr.Oktir Nebi, SH.,M.H) guna melakukan Wawancara terkait kegiatan Wisuda Kampus STIA-NUSA tersebut.
Namun setibanya di sana salah satu dosen Kampus Biru tersebut menemui Awak media dan menyampaikan Bahwa Pimpinan STIA-NUSA Mengatakan Bahwa STIA-NUSA Tidak Membutuhkan Wartawan.
"tadi udah di konfirmasi sama Pimpinan, Kata Pimpinan STIA-NUSA tidak butuh media maaf yo pak, Kan kami tidak Mengundang , kayo Sendiri yang datang" ucap Yoga Dosen STIA-Nusa Tersebut.
Menanggapi Ucapan dosen tersebut Burhanudin Wartawan Senior yang juga mengikuti kegiatan Wisuda tersebut geleng-geleng kepala dan menduga Pimpinan STIA-NUSA tersebut tidak mengerti Bahwa Kehadiran Pers sangat membantu dalam penyebaran Informasi Kepada Masyarakat.
" Sangat di sayangkan Seorang Pimpinan yang kita ketahui berpendidikan tinggi namun tidak mengerti peran Insan Pers, pers sebagai pilar keempat demokrasi, juga telah dijamin kemerdekaannya dan diakui keberadaannya oleh UUD 1945, dan karena peran Perslah yang membuat kita mengetahui kabar-kabar dan peristiwa dalam daerah maupun luar daerah" ucap Burhan
Lebih lanjut Burhan sangat menyayangkan sikap Pimpinan STIA-NUSA tersebut.
"Coba bayangkan jika tidak ada wartawan, Masyarakat tidak mungkin mengetahui isu-isu yang berkembang, Kasus-Kasus besar dan bagaimana masyarakat mengetahui Informasi pembangunan pemerintahan, Sangat di sayangkan sosok pemimpin yang kita ketahui berpendidikan tinggi dengan entangnya mengatakan Bahwa STIA-NUSA tidak membutuhkan wartawan,ala di usir bagaimana bisa masyarakat megetahui tentang kampus tersebut, atau kah mungkin ada sesuatu yang Pihak STIA-NUSA takut di ketahui Publik Sehingga seolah takut kepada Wartawan" Ketus burhan.
Sementara di sisi lain rendi saat di mintai tanggapan nya dengan singkat mengatakan mungkin ada sesuatu yang takut di ketahui publik
"Sependapat dengan Ayahanda kita pak burhan, kami menduga ada sesuatu Hal yang bagi Pihak STIA-NUSA takut menjadi Konsumsi publik"Singkatnya.
Sementara hingga berita ini terbit Pimpinan Kampus STIA-NUSA belum bisa di mintai keterangan terkait ucapannya tersebut.(Hps)
Facebook comments