KERINCI - Sejumlah penyidik dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Sungai Penuh mengeledah kantor Dinas Perhubungan Kerinci, Senin (24/2/2025). Penggeladahan dilakukan untuk mengambil dokumen tambahan terkait dugaan Korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) yang anggaran dari Dishub Kerinci Senilai Rp 5,4 miliar pada tahun 2023.
Dalam acara Konferensi Pers dengan awak media, Kasi Pidsus Yogi Purnomo bersama Kasi Intel Kejari Sungai Penuh Andi Sugandi menjelaskan bahwa dalam penggeladahan yang dilakukan terbit penyidik menyita sebanyak 180 dokumen terkait PJU pada tahun 2023. Saat ini kasus dugaan Korupsi proyek PJU 2023 masih dalam tahap penyidikan.
Sementara itu Kasi Pidsus mengatakan dalam jumpa pers di kejari sungai penuh, untuk sementara sudah 8 orang saksi yang diperiksa dari pihak Pemerintah Kabupaten Kerinci dalan hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kerinci. Hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus ini. Penyidik terus melakukan penambahan dokumen dan bukti-bukti.
“Iya, kita masih dalam penyidikan. Belum ada tersangka dalam proyek PJU senilai Rp 5,4 miliar. Dari penggeledahan di Dishub kita sita 180 BB," jelasnya.
Lebih lanjut Lagi Penyidik Kejari Sungai Penuh terus melakukan pendalaman, karena menurut penyidik dalam proyek PJU senilai 5,4 miliar terdapat kerugian negara, namun tidak di beberkan secara rinci.
"Untuk saksi sudah kita periksa sebanyak 8 orang, akan terus kita tindak lanjuti. Karena terdapat kerugian negara dalam proyek PJU 2023 ini," jelasnya.
Ditanya apakah ada pihak lain yang terlibat dalam proyek PJU yang dinilai merugikan negara ini, penyidik Kejari mengatakan masih melakukan pendalam. (Hps)
Facebook comments