Kerinci - Pekerjaan inlet adalah uji coba atas dasar usulan masyarakat namun di duga adalah pembangunan inlet proyek gagal alias cacat mutu serta gagal konstruksi secara teknis, akibatnya tidak memberikan dampak terhadap luapan air pada sungai batang merao terhadap permukiman penduduk di Kabupaten kerinci dan kota sungai penuh
Pengerjaan proyek inlet Danau Kerinci dari BWSS VI Sumatera Jambi, dinilai mubazir dan Hamburkan Uang Negara. Sebab, proyek yang dikerjakan PT Bangun Yodya Persada asal Bangko bernilai Rp 12,6 miliar ini diduga tak sesuai RAB atau 17 M merugikan negara.
Pantauan di lapangan terlihat pengerukan sungai yang dilakukan masih cukup dangkal. Sehingga air tampak tak mengalir ke Danau Kerinci. Demikian juga dengan ketinggian timbunan yang dilakukan sekitar 2 meter. Sehingga disebut akan mudah banjir kembali. Dan Sekarang ini olah Inlet Danau Kerinci Air Batang Marao Meluap sehingga dampak bagi masyarakat kerinci dan sungai Penuh.
“Pengerjaan inlet sepertinya tidak bermanfaat. Dari yang sudah dikerjakan itu tinggi timbunan baru 2 meter. Seharusnya minimal itu 5 meter baru bisa cegah banjir. Jadi ini kesannya tak bermanfaat nanti. Begitu juga pengerukan yang dilakukan masih dangkal, " ungkap DELIMAN KETUA UMUM DPD LSM GAPELNAS JAMBI pada Wartawan, Minggu (31/12/2023).
Pengerjaan proyek inlet danau Kerinci berada di atas tanah ulayat desa Koto Tuo Ujung Pasir dan Desa Semerap. Sekitar 5 hektar area tanah ulayat dipakai dalam pengerjaan proyek inlet danau Kerinci. Sehingga banyak yang keberatan tanah ulayat tersebut ditimbun untuk proyek. Mubazir yang menghabiskan anggaran 17 M.
Andre, dan Eria Akonsultan pengerjaan proyek inlet danau Kerinci, mengatakan bahwa proyek tersebut sudah 5 bulan kerja realisasi sudah 100 persen. Rendahnya progres pekerjaan karena kendala cuaca dan pembebasan lahan.
"Untuk timbunan dan pengerukan belum sampai 5 meter, tetapi akan ditambah nantinya," katanya
Lebih lanjut kata DELIMAN KETUA DPD LSM GAPELNAS JAMBI, meminta APH usut tuntas pekerjaan Inlet di Danau kerinci yang di duga menghabiskan anggaran 17 M dan dugaan Kuat anggaran tersebut masuk kantong Dinas Balai BWSS VI Sumatera Jambi. (Hps)
Facebook comments